VIXI Band
Senin, 21 Mei 2012
Grub Linux hilang gara-gara setelah install Windows? ini solusinya!
zen December 15, 2011 7 Comments »
Ini cerita saya yang pertama kali menggunakan OS Linux dan sebelumnya saya pengguna Windowsbajakan . Setelah Windows bajakan saya bermasalah otomatis saya melakukan install ulang Windowsbajakan.Setelah selesai Intall ternyata Grub LINUX saya hilang.Saya jelaskan sedikit tentang permasalahan dan apa sih Grub itu?? Linux / Ubuntu/BlankOn/Debian/sejenis pinguin memiliki boot loader yang disebut dengan Grub ( GRand Unified Bootloader ). Kurang lebih grub adalah menu di awal booting laptop/PC kita. Isinya untuk memilih OS mana yang akan kita gunakan untuk booting. ( Dengan catatan kita memiliki lebih dari 1 OS ). Masalahnya, Grub milik Windows, tidak bisa memunculkan menu untuk booting BlankOn saya, sedangkan Grub milik Ubuntu lengkap..bisa memunculkan semua OS yang terinstall di PC/Laptop saya. ( Pengalaman saya menggunakan 3 OS, semua bisa muncul di menu Grub ubuntu)
Dibawah ini akan dipaparkan bagaiman cara mengembalikan grub Linux yang hilang setelah tertimpa windows
caranya :
Nyalakan PC/laptop dan booting dari LiveCD Ubuntu atau flashdisk (yang sudah terisi OS Ubuntu). Cara mengubah urutan booting (boot priority) pada BIOS bisa dicari sendiri lewat google.
Masukkan LiveCD Ubuntu ke dalam CD-ROM (atau flashdisk, tergantung mana yang ingin digunakan).
Pilih Try Ubuntu without any changes to your computer. Tunggu sampai Ubuntu tampil dengan sempurna.
Setelah berhasil masuk ke Ubuntu, buka terminal (klik Applications > Accessories > Terminal, atau tekan kombinasi tombol Ctrl+Alt+F2).
kemudian, muncul menu di terminal.
### lihat partisi kita dengan perintah sudo fdisk -l :
Disk /dev/sda: 10.0 GB, 90026361856 bytes
255 heads, 63 sectors/track, 9729 cylinders
Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes
Disk identifier: 0x996e996e
Device Boot Start End Blocks Id System
/dev/sda1 * 1 2550 20482843+ 7 HPFS/NTFS
/dev/sda2 2551 6559 32202292+ f W95 Ext’d (LBA)
/dev/sda5 2551 5100 20482843+ b W95 FAT32
/dev/sda6 5101 6316 9767488+ 83 Linux
/dev/sda7 6317 6559 1951866 82 Linux swap / Blankon
# Sekarang ketik sudo mount -t ext4 /dev/sda6 /mnt/. CATATAN: sda6 adalah nama partisi Linux di laptop saya. Anda bisa menggantinya sesuai dengan nama partisi Linux di komputer Anda.
# Ketik sudo mount -t proc proc /mnt/proc/
# Ketik sudo mount -t sysfs sys /mnt/sys/
# Ketik sudo mount -o bind /dev/ /mnt/dev/
# Ketik sudo chroot /mnt/ /bin/bash
# Ketik grub-install /dev/sda. Hasilnya muncul tulisan seperti di bawah ini:
Installation finished. No error reported.
This is the contents of the device map /boot/grub/device.map.
Check if this is correct or not. If any of the lines is incorrect,
fix it and re-run the script `grub-install’.
(hd0) /dev/sda
# Ketik grub-install /dev/sda6. Hasilnya muncul pesan seperti ini:
grub-setup: warn: Attempting to install GRUB to a partition instead of the MBR. This is a BAD idea.
grub-setup: warn: Embedding is not possible. GRUB can only be installed in this setup by using blocklists. However, blocklists are UNRELIABLE and its use is discouraged.
Installation finished. No error reported.
This is the contents of the device map /boot/grub/device.map.
Check if this is correct or not. If any of the lines is incorrect,
fix it and re-run the script `grub-install’.
(hd0) /dev/sda
# ketik update-grub. Hasilnya seperti di bawah ini:
Generating grub.cfg …
Found linux image: /boot/vmlinuz-2.6.31-14-generic
Found initrd image: /boot/initrd.img-2.6.31-14-generic
Found memtest86+ image: /boot/memtest86+.bin
Found Microsoft Windows 7 on /dev/sda2
done
# ketik sudo grub
- root@ubuntu:/boot# grub
# setelah masuk ke grub editor, untuk melihat urutan partisi kita, ketik geometry (hd0);
- grub> geometry (hd0);
geometry (hd0)
drive 0×80: C/H/S = 9729/255/63, The number of sectors = 156301488, /dev/sda
Partition num: 0, Filesystem type unknown, partition type 0xaf
Partition num: 1, Filesystem type is fat, partition type 0xc
Partition num: 3, Filesystem type is fat, partition type 0xb
Partition num: 5, Filesystem type is ext2fs, partition type 0×83
Partition num: 6, Filesystem type unknown, partition type 0×82
Partisi ubuntu saya di num 5 linux, lalu saya ketik:
- grub> root (hd0,5);
lalu untuk menjadikan GRUB Loader-nya berada di MBR, saya ketik;
- grub> setup (hd0)
Jika berhasil akan muncul kata-kata Alhamdulillah dari dalam hati anda
Rabu, 09 Mei 2012
Sistem Penjendelaan (Windows)
v Pengertian Window
Secara
Umum jendela ( windows ) adalah bagian dari layar yang digunakan untuk
menampilkan suatu informasi pada satu atau lebih jendela ( windows ) ,
Informasi yang diberikan berupa informasi tekstual maupun grafis. Dalam
menunjukan suatu daerah yang digunakan dalam menampilkan suatu informasi,
biasanya daerah yang berupa persegi panjang akan di batasi dengan garis
pembatas dengan berbagai ketebalan yang berbeda.
Tujuan
Sistem penjendelaan adalah menunjukkan daerah yang digunakan untuk menampilkan
berbagai infromasi baik sendiri- sendiri ataupun bersama sama, ke dalam bagian
layar yang tidak saling mempengaruhi
Pada
sistem jendela yang mempu menampilkan lebih dari sebuah jendela , pengguna
seolah-oleh sedang bekerja dengan sebuah komputer, namun mempunyai banyak layar
pada tampilan. Sebagai contoh adalah jendela dua dimensi yang di gunakan pada
microsoft windows , dimana pada jendela tersebut kita dapat melihat sejumlah
informasi secara bersama sama.
v Pemanfaatan/ Funsi sistem
penjendelaan
Tugas-tugas
yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem penjendelaan adalah :
·
Penampilan lebih banyak informasi. Dengan sistem
penjendelaan seorang pengguna dapat menampilkan sejumlah informasi yang berbeda
pada masing-masing jendela. Sehingga pada saat yang bersamaan pengguna dapat
melihat berbagai informasi berbeda satu sama lain.
·
Pengaksesan banyak sumber informasi. Karena sistem
penjendelaan dapat menampilkan sejumlah informasi berbeda, masing-masing pada
jendela yang berbeda dengan waktu yang sama, maka secara bersamaan pengguna
dapat mengakses sumber informasi yang berbeda, Informasi2 tersebut dapat berupa
informasi numerik, alphanumerik, maupun informasi grafis yang dapat dihasilkan
oleh berbagai macam perangkat lunak.
·
Pengkombinasian berbagai sumber informasi. Tugas
ini berkaitan erat dengan tugas kedua yaitu karena pengguna dapat mengakses
berbagai informasi dari berbagai sumbernya, maka ia juga dapat mengkombinasikan
sumber-sumber informasi untuk mendapatkan satu kesatuan informasi yang bulat
(contoh Harvard Graphics dengan mudah dapat disatukan dengan teks yang ditulis
menggunakan Microsoft word.)
·
Pengontrolan bebas atas sejumlah program. Pengguna
dapat membuka sejumlah program aplikasi secara bersama-sama.
·
Pengingatan. Mengingatkan waktu yang digunakan
dalam hal-hal tertentu, contohnya ketika kita sedang bekerja dengan komputer,
kadang-kadang kita tidak ingat waktu.
·
Command context/active form. Jendela dapat
berfungsi untuk menampilkan indikasi adanya command context. Dengan sistem
penjendelaan ini pengguna dapat menyajikan berbagai perintah dan tombol-tombol
yang mempunyai interpretasi yang berbeda-beda.
·
Penyajian jamak. Jendela-jendela yang ada di dalam
suatu sistem penjendelaan, khususnya yang menggunakan jendela dua dimensi dan
dua setengah dimensi, dapat digunakan untuk menampilkan berbagai informasi dari
sebuah program yang sedang dieksekusi. Dengan cara seperti ini pengguna dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak dan lengkap.
v Jenis Jenis Jendela Windows
Jenis
Jenis Jendela Windows dapat di kelompokkan menjadi 4 kelompok, dimana fungsi
dan kegunaannya dapat berbeda satu sama lain , jenis jenis jendela windows
adalah :
a.
Jendela TTY ( TeleTYpe atau TeleTypewriter )
Jendela
TTY ini adalah jendela yang paling dasar dan sederhana, pada jendela ini
informasi yang ditampilkan terkesan apa adanya, karena sebuah jendela TTY hanya
terdiri dari sebuah jendela yang memiliki fasilitas pemindahan halaman (
Scrolling ) , secara otomatis dan bekerja pada satu arah saja, Dalam jendela
ini , pengguna dapat mengetikkan suatu perintah pada bagian bawah layar yang
tampilan dan komputer akan memberikan tanggapan yang juga di tunjukan pada
bagian dari bawah layar tampilan tersebut
Pada
Jendela TTY ini ciri khas utaman nya adalah ketika kursor sudah berada pada
satu baris, maka kursor tersebut tidak dapat di pindahkan ke baris sebelumnya
atau di atasnya ( dengan mengaggap bahwa arah pemindahan halaman adalah kebawah
dan begitu seterusnya ) .
Contoh
sederhana dari jendela TTY adalah jendela ( tampilan ) pada saat anda berada
pada dot prompt. Autocad ( khusunya pada versi lama ) dll.
b. Jendela Time Multiplexed Windows.
Pemikiran
yang mendasari digunakannya Time Multiplexed windows adalah bahwa layar
tampilan merupakan sumber daya yang bisa di gunakan secara bergantian oleh
sejumlah jendela pada waktu bersamaan
Jenis
Jendela yang dapat digeser ( scrollable windows ) dan frame – ar – a – time
windows. Jendela yang dapat digeser, yang biasanya diterapkan untuk berbagai teks
editor, dengan di lengkapi fasilitas pengeser jendela secara otomatis maupun
manual yang dapat di kontrol dengan mengaktifkan tombol tombol tertentu .
Frame-at-a-time
windows banyak di terapkan pada menu tarik yang biasanya merupakan
pilihan-pilihan yang ada di kelompokkan berdasar aturan tententu sesuai dengan
yang diinginkan pemogram, atau hasil kompromi antara pengguna dengan pemogram (
yaitu tidak adanya dua atau lebih kelompok jendela pada tingkat yang sama
muncul secara bersamaan, tetapi kelompok-kelompok yang berada pada tingkat yang
berbeda )
c. Space Multiplexed windows
Pada
lebar layar dibagi-bagi menjadi beberapa jendela dengan berbagai ukuran yang
bervariasi, dan dapat di tentukan berdasarkan ketergantungan antara satu
jendela dengan jendela lain tergantung dari model jendela yang di inginkan
yaitu :
- Apakah satu jendela diletakkan diatas
jendela lain
- Apakah masing masing jendela bisa di
ubah ukurannya
Dalam
jendela ini, jendela di kelompokkan menjadi jendela satu dimensi, dua dimensi
dan jendela dua setengah dimensi
·
Jendela satu dimensi : Jendela ini layar dapat
dibagi beberapa bagian baik secara vertikal maupun horizontal, dan masing
masing dapat di ubah bentuk dan ukurannya ( contoh adalah pemakaian pada jendela
word perfect versi DOS, Lotus 123, serta jenis jendela pada perangkat lunak
bravo ) – namun jendela tidak dapat
saling tumpang tindih
·
Jendela dua dimensi :
Jendela dimana layar lebar dapat dibagi menjadi beberapa bagian jendela
baik secaraq vertikal maupun horizontal sehingga seolah-olah membentuk tabel
dari beberapa buah jendela, meskipun layar bisa dibagi-bago ke arah vertikal
maupun horizontal namun tidak dapat tumpang tindih pula, contoh jendela dua
dimensi adalah pada perangkat lunak cedar
·
Jendela tiga dimensi : Pada prinsipnya sama dengan jendela dua
dimensi, namun kelebihanya jendela yang satu ini dapat tumpang tindih tanpa
menggangu informasi yang ada pada jendela jendela lainnya ( Microsoft Windows
95 ). Dan pada jenis jendela ini merupakan jenis jendela yang saat ini paling
banyak di jumpai di pasaran perangkat lunak, karena banyak di terapkan pada
berbagai progran-program aplikasi
d. Jendela Non Homogen
Jendela Non Homogen adalah jenis jendela yang tidak dapat di kelompokkan pada jenis
jendela di atas, dua dari beberapa jendela homogen adalah jendela ikon dan
zooming windows. Pada zooming windows, pengguna dapat melihat bagian tertentu
dari obyek yang diamati secara lebih terinci, karena jendela ini dapat di
perbesar maupun di perkecil sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
v Pertimbangan
Teknis
Dalam penggunaan sistem penjendelaan perlu
dipertimbangkan:
1.
sistem memori utama harus besar
2.
harus menggunakan adapter grafik.
Sebagai
contoh :
Pengoperasian
informasi tekstual, elemen terkecilnya adalah karakter yang setiap karakternya
memerlukan 1 byte, sehingga layar komputer yang mempunyai resolusi 80 kolom dan
25 baris tidak akan memerlukan memori yang besar, sebaliknya pada informasi
grafis, elemen terkecilnya adalah piksel, satu piksel dapat disajikan 1 bit (2
warna), 2 bit (4 warna), 4 bit (16 warna), 8 bit (256 warna) dst., sehingga
jika menginginkan informasi grafis yang cacah warnanya banyak maka setiap
pikselnyapun harus disajikan dalam cacah bit yang besar pula.
Pada hal
resolusi layar tampilan dapat bervariasi, misalnya 320 piksel X 200 piksel. 640
piksel X 2000 piksel, 1024 piksel X 768 piksel dan seterusnya. Dimisalkan kita
memilih resolusi 1024 piksel (kolom) X 768 piksel (baris) dan mempunyai 256
warna, yang berarti satu piksel memerlukan 8 bit atau 1 byte, sehingga, adapter
grafik yang diperlukan harus mempunyai memori minimal sebesar 1024 X 768 X 1
byte = 786432 byte = 768 kbyte.
Salah
satu kunci keberhasilan dalam penerapan sistem penjendelaan adalah besarnya
memori yang ada didalam komputer yang kita pakai, semakin besar memori yang
dimiliki oleh suatu sistem komputer, maka sistem penjendelaannya akan semakin
cepat dikerjakan.
Referensi :
Sabtu, 24 Maret 2012
SEJARAH LINUX
Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangat
populer. Istilah Linux atau GNU/Linux (GNU) juga digunakan bagi merujuk kepada
keseluruhan edaran Linux (Linux distribution), yang selalunya disertakan
program-program lain selain Sistem Pengoperasian. Contoh-contoh program adalah
seperti Server Web, Bahasa Pengaturcaraan, Basis Data, Persekitaran Desktop
(Desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan suite kantor (office suite)
seperti OpenOffice.org. Edaran-edaran Linux telah mengalami pertumbuhan yang
pesat dari segi kepopuleran, sehingga lebih populer dari versi UNIX yang
propritari (proprietary) dan mula menandingi dominasi Microsoft Windows dalam
beberapa kasus.
Linux menyokong banyak Perkakasan Komputer, dan telah diguna di
dalam berbagai peralatan dari Komputer pribadi sampai Superkomputer dan Sistem
Benam (Embedded System) (seperti Telefon Mudahalih dan Perekam Video pribadi
Tivo).
Pada mulanya, ia dibuat dan digunakan oleh peminatnya saja. Kini
Linux telah mendapat sokongan dari perusahaan besar seperti IBM, dan
Hewlett-Packarddan perusahaan besar lain. Para penganalisa menujukan
kejayaannya ini disebabkan karena Linus tidak bergantung kepada vendor
(vendor-independence), biaya perkakasan yang rendah, dan kepantasannya berbanding
versi UNIX proprietari, serta faktor keselamatan dan kestabilannya berbanding
dengan Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan
model pembangunan sumber terbuka.
v
Sejarah
Kernel Linux pada mulanya ditulis sebagai hobi oleh pelajar universitas Finland Linus Torvalds yang belajar di Universitas Helsinki, untuk membuat kernel Minix yang bebas dan dapat sunting. (Minix adalah projek pelajaran menyerupai UNIX direka untuk mudah dan bukannya untuk kegunaan perniagaan.) Versi 0.01 dikeluarkan ke Internet pada September 1991, Versi 0.02 pada 5 Oktober 1991.
Berikutnya, beribu-ribu penulis
program sukarelawan seluruh dunia telah menyertai projek ini.
Sejarah sistem pengoperasian berdasarkan Linux berkaitan arat dengan projek GNU, projek program bebas terkenal diketuai oleh Richard Stallman. Projek GNU bermula pada 1983 untuk membuat sistem pengoperasian seperti Unix lengkap — kompiler, utiliti aplikasi, utiliti pembangunan dan seterusnya — dikarang sepenuhnya dengan Program Bebas. Pada 1991, apabila versi pertama kerangka Linux ditulis, projek GNU project telah menghasilkan hampir kesemua komponen sistem ini — kecuali kernel. Torvalds dan pembangun kernel seperti Linux menyesuaikan kernel mereka supaya dapat berfungsi dengan komponen GNU, dan seterusnya mengeluarkan Sistem Pengoperasian yang cukup berfungsi. Oleh itu, Linux melengkapkan ruang terakhir dalam rancangan GNU.
Sejarah sistem pengoperasian berdasarkan Linux berkaitan arat dengan projek GNU, projek program bebas terkenal diketuai oleh Richard Stallman. Projek GNU bermula pada 1983 untuk membuat sistem pengoperasian seperti Unix lengkap — kompiler, utiliti aplikasi, utiliti pembangunan dan seterusnya — dikarang sepenuhnya dengan Program Bebas. Pada 1991, apabila versi pertama kerangka Linux ditulis, projek GNU project telah menghasilkan hampir kesemua komponen sistem ini — kecuali kernel. Torvalds dan pembangun kernel seperti Linux menyesuaikan kernel mereka supaya dapat berfungsi dengan komponen GNU, dan seterusnya mengeluarkan Sistem Pengoperasian yang cukup berfungsi. Oleh itu, Linux melengkapkan ruang terakhir dalam rancangan GNU.
Walaupun kernel Linux dilisensikan di bawah GNU General Public
License, ia bukannya sebesar dari projek GNU.
Tux, seekor Penguin, merupakan logo dan maskot bagi Linux. Linux
adalah tandaniaga (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux
terdaftar sebagai “Program sistem pengoperasian komputer bagi penggunaan
komputer dan operasi”. Tandaniaga ini diletak setelah berlaku suatu kejadian di
mana seorang pemalsu bernama William R Della Croce Jr mula menghantar surat
kepada para pengedar Linux yang megklaim tandaniaga Linux adalah kepunyaannya
serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para pengedar Linux mulai
mendorong agar tandaniaga yang asal diberi kepada Linus Torvalds. Perlisensian
tandaniaga Linux sekarang dikendali oleh Linux Mark Institute.
v Distribusi Linux
Terdapat banyak edaran atau distribusi Linux (lebih dikenali
sebagai Distro), yang dibuat oleh individu, grup, dan lembaga lain. Masing
masingnya mungkin disertakan dengan program sistem dan program aplikasi
tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem
dalam komputer baru.
Inti bagi setiap edaran Linux adalah Kernel Linux, koleksi program
dari projek GNU (atau projek lain), shell, dan aturcara utiliti seperti pustaka
(libraries), Kompiler, dan Pengedit (editor). Kebanyakan sistem juga
menyertakan aturcara dan utiliti yang bukan-GNU, bagaimanapun utiliti tersebut
dapat diasingkan dan masih menyediakan sistem ala-Unix. Beberapa contoh adalah
aturcara dan utiliti dari BSD dan Sistem Tetingkap-X (X-Window System). X
menyediakan Antaramuka Grafik (GUI) yang asas bagi sistem Linux.
v Aplikasi Sistem Pengoperasian berdasarkan Linux
Pengguna Linux, yang secara tradisinya perlu memasang dan
melakukan konfigurasi terhadap sistem sendiri, lebih cenderung mengerti
teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering
disebut “hacker” atau “geek”. Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan
peningkatan sifat ramah-pengguna dan makin luasnya pengguna edaran Linux. Linux
telah membuat pencapaian yang agak baik dalam pasaran komputer server dan
komputer tujuan khusus. Contohnya, mesin render gambar, dan servis web. Linux
juga mulai populer dalam pasaran komputer “desktop”.
Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP,
kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP,Python. LAMP telah mencapai
kepopuleran yang luas di kalangan pembangun Web.
Linux juga sering digunakan sebagai Sistem Pengoperasian Benam.
Biaya Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti
Simputer, yaitu komputer biaya rendah yang disasarkan pada penduduk
berpendapatan rendah di Negara-negara Membangun.
Dengan Persekitaran Desktop seperti KDE dan GNOME, Linux
menawarkan Antarmuka Pengguna yang lebih menyerupai Apple Macintosh atau
Microsoft Windows dari Antarmuka Baris Arahan seperti Unix. Justru itu, lebih
banyak program grafik dapat didapati pada Linux, yang menawarkan berbagai
fungsi yang ada pada utiliti komersil.
v Pasaran serta dapat pakai
Linux yang pada awalnya hanya merupakan sistem pengoperasian yang
digunakan oleh peminat omputer, telah menjadi sistem yang lebih Ramah-pengguna,
dengan antaramuka grafik yang berbagai macam aplikasi yang lebih mirip sistem
pengoperasian konsumer lain, dari baris arahan Unix. Namun kesan ini telah
menimbulkan kritikan ramai, termasuk dari penyokong Linux. Mereka berpendapat
bahwa Linux dan projek program bebas masih belum mencapai faktor
ke’dapatpakai’an yang memuaskan. Persoalan tentang ke’dapatpakai’an Linux
berbanding Windows atau Macintosh masih menjadi isu perdebatan yang hangat.
Pasaran Linux dalam komputer “desktop” masih agak kecil tapi semakin
berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran bagi Linux
pada tahun 2002 adalah 25% bagi pasaran server, dan 2.8% bagi pasaran Komputer
pribadi.
Bagi mereka yang hanya biasa menggunakan Windows atau Macintosh,
Linux mungkin kelihatan lebih sukar disebabkan perbedaan dalam melakukan
berbagai kerja komputer. Dan lagi, lebih mudah untuk mencari sokongan teknis
bagi Windows atau Mac OS dibandingkan Linux. Tambahan lagi, secara lazimnya
pengguna perlu menukar program yang sering digunakan, disebabkan program
tersebut tidak didapati dalam Linux (atau pilihan yang agak terbatas,
terutamanya permainan komputer). Faktor lain adalah sifat ragu-ragu pengguna
yang merasa susah untuk melepaskan sistem pengoperasian mereka (banyak pengguna
masih menggunakan versi Windows yang lama). Selain itu, kebanyakan komputer
didatangkan dengan Windows sedia dipasang (preinstalled). Faktor-faktor ini
menyebabkan perkembangan Linux yang agak lambat.
Walau bagaimanapun, kelebihan Linux seperti biaya rendah,
sekuritas yang lebih aman, dan tidak bergantung pada vendor, telah menggalakkan
penggunaan yang meluas di kalangan koperasi dan kerajaan. Dalam situasi ini,
halangan yang disebut di atas dapat dikurangkan karena hanya aplikasi/utiliti
yang terbatas digunakan, serta kerja pentadbiran komputer (administration)
dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.
Terdapat berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta
ke’dapatpakai’an Linux. Relevantive, (sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang
mengkhusus dalam rundingan lembaga tentang ke’dapatpakai’an program, serta
servis web), telah membuat kesimpulan bahawa ke’dapatpakai’an Linux bagi
pekerjaan dengan komputer “desktop” adalah hampir sama dengan Windows XP.
Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa
Linux mempunyai biaya pemilikan (Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi
berbanding Windows.
Linux juga sering dikritik karena jadwal pembangunannya yang tidak
dapat diduga. Secara langsung, menyebabkan pengguna Enterprise kurang selesa
dengan Linux dibanding sistem pengoperasian lain (Sumber:Marcinkowski, 2003).
Pilihan yang banyak dalam edaran Linux juga dikatakan mengelirukan konsumer,
dan vendor program.
v Instalasi
Proses pemasangan yang sukar sering-kali menjadi penghalang bagi
pengguna baru, namun proses ini sekarang menjadi lebih mudah akhir akhir ini.
Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pengeluar PC (Komputer pribadi) terbesar,
komputer yang disedia-pasang dengan edaran Linux dapat didapati. Ada juga
edaran Linux yang dimana Linux di-boot secara terus dari Live CD tanpa perlu
memasangnya ke dalam Hard Disk. Contoh-contoh edaran Linux berbentuk Live CD
adalah Knoppix/Gnoppix dan Gentoo. Gambar ISO bagi CD untuk edaran Linux
tersebut biasanya dapat dimuat turun dari Internet, ditulis ke CD, dan
selanjutnya membootkan CD tersebut.
v Konfigurasi
Konfigurasi bagi kebanyakan setting Linux seringkali perlu
dilakukan menerusi penyuntingan berkas teks dalam direktori /etc. Terdapat juga
utiliti seperti Linuxconf dan GNOME System Tools yang bertujuan memudahkan
kerja ini dengan menyediakan antaramuka grafik. Namun baris arahan merupakan
cara paling lazim digunakan.
v Dukungan
Dukungan bagi Linux biasanya didapatkan menerusi peer(dalam
konteks ini bermaksud rakan dalam talian) – pengguna Linux lain di dalam forum
internet, newsgroup dan senarai mel. Kumpulan Pengguna Linux (LUG, Linux User
Group) telah didirikan di sulurh dunia untuk membantu pengguna lokal, pengguna
baru, dan pengguna berpengalaman. Bantuan termasuk pemasangan, penggunaan,
penyelenggaraan serta menggalakkan perkembangan sistem Linux.
Pembekalan komersil bagi edaran Linux secara umumnya mengamalkan
model perniagaan dengan menyediakan sokongan. Sokongan partai ketiga juga sudah
tersedia.
v Skala Usaha Pembangunan Linux
Sebuah studi (More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux’s Size)
Terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa edaran ini berisi 30 juta baris kode
source (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya COCOMO studi
ini menunjukan bahwa edaran ini memerlukan waktu pengembangan sebanyak 8000
tahun, apabila software ini di kembangkan dengan cara proprietasi konvensional.
Dan akan memakan sekitar 1.08 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk di
kembangkan di Amerika Serikat.
Mayoritas dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa
lain digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl,
Fortran dan Python.Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.
Kernel Linux kernel mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar
8% dari total, Menunjukan bahwa mayoritas dari edaran Linux terdiri dari kode
yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.
v Lihat Kontroversi Penamaan GNU/Linux
Disebabkan utiliti-utiliti dari projek sistem pengoperasian bebas
GNU – tanpa ini sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix dalam perspektif
pengguna – Richard Stallman dari GNU/FSF memohon agar kombinasi sistem (projek
GNU dan kernel Linux), disebut sebagai “GNU/Linux”. Pengguna edaran Linux dari
projek Debian lebih cenderung menggunakan nama tersebut. Kebanyakan pengguna
lebih mudah menggunakan istilah “Linux”.
v Tindakan Undang-undang (Litigasi)
Artikel utama: SCO Vs IBM Pada bulan Mac 2003, Kumpulan SCO (SCOG
– SCO Group) telah mengeluarkan saman terbatasap IBM yang mengklaim bahwa IBM
telah memasukkan sebesar dari bahan intelektual milik SCOG ke dalam kernel
Linux, di mana ia merupakan pelanggaran terbatasap lisensi IBM untuk
menggunakan UNIX. Lisensi tersebut dikatakan dipegang oleh Kumpulan SCO.
Tambahan lagi, Kumpulan SCO juga telah mengirim surat kepada beberapa lembaga
dan memberi amaran tentang penggunaan Linux tanpa lisensi dari kumpulan SCO
akan menerima tindakan dari mereka. Kumpulan SCO juga mengeluarkan pernyataan
pada media massa yang mereka akan menyaman pengguna Linux selanjutnya.
Kontroversi ini telah mencetus beberapa kecaman oleh Kumpulan SCO terbatasap
Novell, DaimlerChrysler, dan AutoZone, selain saman balik oleh Red Hat dan
pihak lain terbatasap SCOG.
v Era Pra 1990an
Era 1980-an merupakan akhir dari zaman keemasan komputer mini —
komputer yang tidak secanggih “main-frame”, namun setiap sistem terdiri dari
bongkahan besar. Nama-nama besar pada zaman tersebut, seperti “DEC – Digital
Equipment Corp.”, “DG — Data General”, “HP — Hewlett Packard”, “Honeywell —
Bull”, “Prime”, dan beberapa nama lainnya. Setiap komputer mini ini, dijalankan
dengan sistem operasi tersendiri. Setiap sistem operasi ini tidak cocok
(kompatibel) dengan sistem operasi dari sistem lainnya. Sebuah program yang
dikembangkan pada sistem tertentu, belum tentu dengan mudah dapat dijalankan
pada sistem lainnya.
Masalah ini mulai teratasi dengan sebuah sistem operasi yang lagi naik
daun, yaitu UNIXTM. Sistem UNIX ini dapat dijalankan pada berbagai jenis
komputer. Selain beroperasi pada komputer mini, UNIX pun dapat dioperasikan
pada sebuah generasi komputer “super mikro”, yang berbasis prosesor 32 bit
seperti Motorola MC68000. Ya: pada waktu itu, Motorola belum terkenal sebagai
produser Hand Phone!
Sistem berbasis UNIX pertama di Universitas Indonesia (1983) ialah
komputer “Dual 83/20″ dengan sistem operasi UNIX versi 7, memori 1 Mbyte, serta
disk (8″) dengan kapasitas 20 Mbytes. Sistem tersebut tentunya sangat
“terbatas” dibandingkan komputer zaman sekarang. Namun, penelitian dengan
memanfaatkan komputer tersebut, menghasilkan puluhan sarjana S1 UI. Tema
penelitian S1 pada saat tersebut berkisar dalam bidang jaringan komputer, seperti
pengembangan email (PESAN), alih berkas (MIKAS), porting UUCP, X.25, LAN
ethernet, network printer server, dan lainnya. Komputer “Dual 83/20″ ini,
kemudian lebih dikenal dengan nama “INDOGTW” (Indonesian Gateway), karena pada
akhir tahun 1980-an digunakan “dedicated email” server ke luar negeri. Sistem
INDOGTW ini beroperasi non-stop 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Fungsi riset sistem tersebut di atas, digantikan oleh komputer
baru “INDOVAX”, yaitu DEC VAX-11/750 dengan sistem unix 4.X BSD dengan memori 2
Mbytes, serta disk 300 Mbytes. Pada waktu itu, sanga lazim menamakan
satu-satunya VAX pada setiap institusi, dengan akhiran “VAX”. Contohnya: UCBVAX
(Universitas Berkley), UNRVAX (Universitas Nevada Reno), DECVAX (DEC), ROSEVAX
(Rosemount Inc), MCVAX (Amsterdam). Sistem ini pun kembali menghasilkan puluhan
sarjana S1 UI untuk berbagai penelitian seperti rancangan VLSI, X.400, dan
sejenisnya.
Untuk mewadahi para pengguna dan penggemar UNIX yang mulai
berkembang ini, dibentuk sebuah Kelompok Pengguna Unix (Unix Users Group) yaitu
INDONIX. Kelompok yang dimotori oleh bapak “Didik” Partono Rudiarto (kini
pimpinan INIXINDO) ini melakukan pertemuan secara teratur setiap bulan. Setiap
pertemuan ini akan diisi dengan ceramah kiat dan trik UNIX, serta sebuah diskusi/
tanya-jawab.
Komputer mini — yang UNIX mau pun yang bukan — dominan hingga
pertengahan tahun 1980-an. Komputer Personal (PC) masih sangat terbatas, baik
kemampuannya, mau pun populasinya. Bahkan hingga akhir 1980-an, PC masih dapat
dikatakan merupakan benda “langka” dan “mewah”. Semenjak pertengahan 1980-an,
muncul sistem komputer “super-mikro” berbasis prosesor Motorola MC68000 dan
sistem operasi Unix. Sejalan dengan ini, juga muncul PC/AT berbasis prosesor
Intel 80286 dan 80386 dengan sistem operasi XENIX/SCO UNIX.
Kehadiran prosesor Intel 80286 (lalu 80386) telah mendorong
pengembangan sistem operasi dengan nama “XENIX”. Harga sistem yang relatif
murah, berakibat kenaikan populasi sistem Unix yang cukup signifikan di
Indonesia. Aplikasi yang populer untuk sistem ini ialah sistem basis data Usaha
Kecil dan Menengah (UKM).
Pada awalnya, setiap sistem operasi Unix dilengkapi dengan kode
sumber (source code). Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk negara non-US
(terutama non Eropa) akibat regulasi ekspor US. Sebagai alternatif Prof. Andrew
S. Tanenbaum dari VU (Belanda) mengedarkan sebuah sistem Operasi sederhana
dengan nama “MINIX” (Mini Unix). Titik berat arah pengembangan MINIX ialah
sesederhana mungkin agar dapat dipelajari dengan mudah dalam satu semester.
Program Studi Ilmu Komputer Universitas Indonesia, tercatat pernah membeli
source code MINIX dua kali, yaitu versi 1.2 (1987) dan versi 1.5 (1999).
Sebagai penunjang mata kuliah Sistem Operasi, telah hadir MINIX
(Mini Unix) yang bahkan dapat dijalankan pada PC biasa tanpa HardDisk! Namun,
MINIX memiliki dua keterbatasan bawaan. Pertama, dititik-beratkan agar mudah
dipelajari untuk keperluan pendidikan. Akibatnya, dengan sengaja tidak dibuat
canggih dan rumit. Kedua, (pada awalnya) MINIX harus dibeli dengan harga lebih
dari USD 100 per paket. Harga ini tidak dapat dikatakan murah bahkan untuk
ukuran kantong mahasiswa di luar negeri. Namun, MINIX telah digunakan di
Program Studi Ilmu Komputer Universitas Indonesia FUSILKOM UI, FakUltas ILmu
KOMputer UI) sebagai bagian dari kuliah sistem operasi menjelang akhir tahun
1990an.
Besar kemungkinan, siapa pun pengguna MINIX saat itu (termasuk
penulis), pernah memiliki angan-angan untuk merancang sebuah kernel “idaman”
pengganti MINIX yang dapat — “dioprek”, “dipercanggih”, dan “didistribusikan” —
secara bebas. Tidak heran, Linus B. Torvalds mendapat sambutan hangat ketika
tahun 1991 mengumumkan kehadiran sebuah kernel “idaman” melalui buletin USENET
News “comp.os.minix”. Kernel ini kemudian lebih dikenal dengan nama Linux.
Namun, Linux tidak langsung mendapatkan perhatian di UI.
v Era 1990an
Belum jelas, siapa yang pertama kali membawa Linux ke Indonesia.
Namun, yang pertama kali mengumumkan secara publik (melalui milis pau-mikro)
ialah Paulus Suryono Adisoemarta dari Texas, USA, yang secara akrab dipanggil
Bung Yono. Ketika 1992, bung Yono berkunjung ke Indonesia membawa distro
SoftLanding System (SLS) dalam beberapa keping disket. Kernel Linux pada distro
tersebut masih revisi 0.9X (alpha testing), dengan kemampuan dukungan jaringan
yang sangat terbatas. Pada awal tahun 1990-an, kisaran harga sebuah ethernet
board ialah USD 500; padahal dengan kinerja yang jauh dibawah board yang
sekarang biasa berharga USD 5.-. Dengan harga semahal itu, dapat dimaklumi,
jika masih jarang ada pengembang LINUX yang berkesempatan untuk mengembangkan
driver ethernet.
Perioda 1992-1994 merupakan masa yang vakum. Secara sporadis,
terdengar ada yang mendiskusikan “Linux”, namun terbatas pada uji coba. Kernel
Linux 1.0 keluar pada tahun 1994. Salah satu distro yang masuk ke Indonesia
pada tahun tersebut ialah Slackware (kernel 1.0.. Distro tersebut cukup lengkap
dan stabil sehingga merangsang tumbuhnya sebuah komunitas GNU/ Linux di
lingkungan Universitas Indonesia. Pada umumnya, PC menggunakan prosesor 386 dan
486, dengan memori antara 4-8 Mbytes, dan hardisk 40 – 100 Mbyte. Biasanya
hardisk tersebut dibuat “dual boot”, yaitu dapat dalam mode DOS atau pun Linux.
Slackware menjadi populer dikalangan para mahasiswa UI, karena
pada waktu itu merupakan satu-satunya distribusi yang ada . Banyak hal-hal baru
yang “dioprek”/ “setup”. Umpama: yang pertama kali men-setup X11R4 Linux di UI
ialah Ivan S. Chandra (1994).
Tahun 1994 merupakan tahun penuh berkah. Tiga penyelenggara
Internet sekali gus mulai beroperasi: IPTEKnet, INDOnet, dan RADnet. Pada tahun
berikutnya (1995), telah tercatat beberapa institusi/ organisasi mulai
mengoperasikan GNU/Linux sebagai “production system”, seperti BPPT
(mimo.bppt.go.id), IndoInternet (kakitiga.indo.net.id), Sustainable Development
Network (www.sdn.or.id dan sangam.sdn.or.id), dan Universitas
Indonesia (haur.cs.ui.ac.id). Umpamanya, Sustainable Development Network
Indonesia (sekarang diubah menjadi Sustainable Debian Network) menggunakan
distribusi Slackware (kernel 1.0.9) pada mesin 486 33Mhz, 16 Mbyte RAM, 1 Gbyte
disk. Namun sekarang, situs tersebut numpang webhost di IndoInternet.
Kehadiran internet di Indonesia merangsang tumbuhnya sebuah
industri baru, yang dimotori oleh para enterpreneur muda. Mengingat GNU/ Linux
merupakan salah satu pendukung dari Industri baru tersebut, tidak dapat
disangkal bahwa ini merupakan faktor yang cukup menentukan perkembangan
GNU/Linux di Indonesia. Selama perioda 1995-1997, GNU/Linux secara perlahan
mulai menyebar ke seluruh pelosok Indonesia. Bahkan krismon 1997 pun tidak
dapat menghentikan penyebaran ini.
Langganan:
Postingan (Atom)